Mengasah Kemampuan Bertanya Anak melalui Berbagai Aktivitas Kreatif

Para guru selalu berupaya untuk mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan bertanya yang penting untuk kehidupan di dalam maupun di luar sekolah. Keterampilan ini membantu meningkatkan rasa ingin tahu dan minat anakterhadap segala hal. Kemampuan bertanya sangat berharga karena membantu anak untuk memperoleh informasi yang diperlukan dalam proses belajar. Selain itu, dengan bertanya, anak dapat berkomunikasi dengan orang lain, memperluas wawasan, dan menjelajahi dunia sekitar. Keterampilan bertanya juga membantu anak menguji pemahaman dan pengetahuan yang telah diperolehnya. Hal ini dapat membantu anak memahami dunia di sekitarnya, memperluas pengetahuan, dan memperoleh informasi yang berguna.

Manfaat Keterampilan Bertanya

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu anak mengembangkan keterampilan bertanya dengan baik:

1.Berikan perhatian dan respons yang baik ketika anak bertanya

Ketika anak bertanya, berikan perhatian penuh dan respons positif, seperti mengangguk atau memberikan jawaban yang memadai. Ini akan membantu anak merasa didengarkan dan dihargai.

Mengasah Kemampuan Bertanya Anak

2. Ajarkan anak untuk bertanya secara spesifik dan terarah

Ajarkan anak untuk bertanya dengan spesifik dan terarah, sehingga jawaban yang diperoleh dapat memberikan informasi yang lebih berguna. Ajarkan juga anak untuk memperjelas pertanyaannya jika jawaban yang diperoleh tidak memuaskan.

Mengajarkan anak untuk bertanya secara spesifik dan terarah merupakan keterampilan penting yang dapat membantu mereka memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan lebih efektif. Berikut adalah beberapa contoh penerapannya:

Mengasah Kemampuan Bertanya Anak

Contoh pertanyaan spesifik:
Anak diajarkan untuk tidak hanya bertanya “apa itu?” ketika mereka ingin mengetahui sesuatu, tetapi bertanya dengan lebih spesifik seperti “apa arti kata ini?” atau “bagaimana cara melakukan ini?” Dengan cara ini, anak akan lebih mudah mendapatkan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan mereka.

Contoh pertanyaan terarah:
Anak diajarkan untuk bertanya dengan terarah, misalnya “Bisakah kamu memberi saya contoh tentang hal ini?” atau “Tolong jelaskan lebih detail tentang konsep ini.” Dengan bertanya dengan terarah, anak akan lebih mudah memperoleh jawaban yang jelas dan informatif.

Berlatih memformulasikan pertanyaan

Anak dapat berlatih dengan membuat pertanyaan secara teratur, contohnya di waktu makan malam atau pada waktu keluarga berkumpul. Memformulasikan pertanyaan yang menarik atau kontroversial, sehingga anak belajar bagaimana mengekspresikan pendapat mereka dan melatih kemampuan mereka untuk berpikir kritis.

Memperhatikan cara bertanya orang lain

Anak dapat memperhatikan cara bertanya orang lain, seperti guru atau orang dewasa yang dekat dengan mereka. Anak akan belajar bagaimana bertanya dengan baik dengan memperhatikan cara orang lain bertanya.

Dengan mengajarkan anak untuk bertanya secara spesifik dan terarah, anak akan lebih mudah mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan meningkatkan kemampuan mereka untuk berpikir kritis.

3. Berikan contoh pertanyaan yang baik

Berikan contoh pertanyaan yang baik, seperti pertanyaan yang meminta penjelasan lebih detail atau pertanyaan yang menantang anak untuk berpikir lebih jauh. Ini dapat membantu anak memahami bagaimana bertanya dengan baik.

Contoh pertanyaan yang baik
  • Bagaimana cara membuat kue coklat?
  • Mengapa matahari terbit di timur?
  • Bagaimana aku bisa belajar matematika dengan lebih mudah?
  • Siapa yang menemukan bola lampu?
  • Apa yang harus saya lakukan jika saya kehilangan dompet saya?
Contoh pertanyaan yang tidak baik
  • Apa itu?
  • Kenapa begitu?
  • Bagaimana itu bisa terjadi?
  • Apa artinya?
  • Siapa yang melakukannya?

Pertanyaan yang tidak baik umumnya terlalu umum atau terlalu abstrak sehingga sulit untuk memberikan jawaban yang spesifik. Sedangkan pertanyaan yang baik umumnya lebih spesifik dan terarah sehingga memudahkan untuk memberikan jawaban yang lebih informatif dan terperinci. Namun, kembali lagi pada konteks dan topik yang dibicarakan, pertanyaan yang baik bisa bervariasi tergantung dari konteks dan topiknya.

4. Ajarkan anak untuk berpikir kritis

Ajarkan anak untuk berpikir kritis dan menganalisis informasi yang mereka peroleh. Ajarkan mereka untuk tidak hanya menerima informasi mentah-mentah, tetapi juga mempertanyakan informasi tersebut dan mencari informasi tambahan.

Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan yang diajukan anak-anak yang menunjukkan tingkat berpikir kritis dan menganalisis informasi dengan baik:

  • Jika kebun binatang menempatkan hewan-hewan mereka dalam kandang, apakah itu berarti mereka di kurung atau dijaga?
  • Apakah kesaksian saksi mata selalu dapat dipercaya?
  • Bagaimana cara membandingkan kualitas dua produk yang berbeda?
  • Apa yang terjadi pada pohon jika kita memotong seluruh daunnya?
  • Apa kelebihan dan kekurangan dari menggunakan sumber daya energi fosil?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa anak-anak sedang melakukan analisis terhadap informasi yang telah diberikan dan menggunakan berpikir kritis dalam memahami informasi tersebut. Mereka mengajukan pertanyaan yang memerlukan pemikiran yang mendalam dan analisis untuk menjawabnya. Dengan menunjukkan kemampuan berpikir kritis, anak-anak dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan yang lebih baik di masa depan.

5. Berikan kesempatan untuk berlatih bertanya

Berikan kesempatan pada anak untuk berlatih bertanya, baik dengan bermain peran atau mengajak mereka untuk mengajukan pertanyaan tentang topik yang menarik perhatian mereka.

mengasah keterampilan bertanya dengan bermain peran

Melatih anak untuk mengajukan pertanyaan yang baik melalui kegiatan bermain peran adalah cara yang menyenangkan dan efektif. Berikut ini adalah contoh cara melatih anak untuk mengajukan pertanyaan yang baik melalui kegiatan bermain peran:

a. Bermain peran menjadi wartawan

Anak dapat bermain peran menjadi wartawan yang melakukan wawancara dengan seseorang. Wartawan harus menanyakan pertanyaan yang tepat dan relevan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Anak dapat belajar tentang pertanyaan terbuka dan tertutup serta bagaimana cara mengajukan pertanyaan yang spesifik dan terarah.

b. Bermain peran menjadi detektif

Anak dapat bermain peran menjadi detektif yang mencari tahu informasi tentang kasus yang sedang diinvestigasi. Detektif harus meminta keterangan dan menyelidiki bukti-bukti untuk menyelesaikan kasus tersebut. Anak dapat belajar tentang bagaimana cara meminta keterangan, mengajukan pertanyaan yang spesifik, dan memeriksa bukti-bukti dengan cermat.

c. Bermain peran menjadi penjual

Anak dapat bermain peran menjadi penjual yang harus menanggapi pertanyaan dan permintaan pelanggan dengan baik. Penjual harus dapat memberikan informasi yang jelas dan menjawab pertanyaan pelanggan dengan tepat. Anak dapat belajar tentang bagaimana cara memberikan informasi yang akurat dan menjawab pertanyaan pelanggan dengan jelas.

d. Bermain peran menjadi guru

Anak dapat bermain peran menjadi guru yang harus menjawab pertanyaan siswa dengan baik. Guru harus dapat memberikan penjelasan yang mudah dimengerti dan mengajukan pertanyaan untuk memastikan siswa memahami materi yang diajarkan. Anak dapat belajar tentang bagaimana cara mengajukan pertanyaan yang tepat dan bagaimana memberikan penjelasan yang mudah dimengerti.

Melalui kegiatan bermain peran, anak dapat memperoleh pengalaman praktis dalam mengajukan pertanyaan yang baik dan terarah. Mereka juga dapat belajar tentang pentingnya komunikasi yang efektif dan bagaimana cara berpikir kritis dalam mengolah informasi yang diterima.

6. Ajarkan anak untuk mendengarkan dengan baik

Ajarkan anak untuk mendengarkan dengan baik ketika orang lain berbicara. Ini akan membantu mereka memahami konteks dari apa yang orang lain katakan dan membantu mereka untuk mempertajam pertanyaan mereka.

7. Berikan umpan balik yang konstruktif

Berikan umpan balik yang konstruktif ketika anak bertanya, baik itu tentang pertanyaan yang diajukan atau tentang cara mereka bertanya. Ini akan membantu mereka untuk memahami bagaimana cara bertanya yang baik dan memotivasi mereka untuk terus belajar.

Memberikan umpan balik yang konstruktif sangat penting bagi perkembangan anak-anak. Berikut adalah beberapa contoh kalimat umpan balik yang konstruktif yang bisa disampaikan oleh orang dewasa (orangtua atau guru) kepada anak-anak:

  • “Saya menyukai cara kamu berpikir kreatif untuk menyelesaikan masalah ini.”
  • “Apa yang bisa kamu lakukan agar hasil kerjamu lebih baik lagi?”
  • “Saya melihat kamu sudah berusaha keras. Teruslah belajar dan mencoba lagi nanti.”
  • “Saya bangga melihat perkembangan yang kamu tunjukkan dalam menghadapi tantangan ini.”
  • “Saya senang kamu berbicara dengan temanmu dan membangun hubungan yang baik.

Dalam memberikan umpan balik, penting untuk mempertimbangkan kata-kata yang digunakan dan cara penyampaiannya. Hindari menggunakan kata-kata yang negatif atau menuduh. Alih-alih itu, fokuslah pada hal-hal positif yang dilakukan anak dan berikan umpan balik yang membantu mereka untuk terus berkembang. Selain itu, gunakan kalimat yang spesifik dan jelas untuk memperjelas apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara untuk melakukannya dengan lebih baik.

Dalam membantu anak mengembangkan keterampilan bertanya, penting untuk memberikan dukungan dan dorongan yang positif. Ajak anak untuk terus bertanya dan mengajarkan mereka untuk mencari jawaban secara mandiri.

Referensi :

7 Tips to Give Effective Feedback to Your Child

Developing Your Child’s Questioning Skills

3 ways to unleash creative thinking in your kid

Joe Fajrin
Joe Fajrin Salam persahabatan. Semoga blog ini bermanfaat. Amin

Posting Komentar untuk "Mengasah Kemampuan Bertanya Anak melalui Berbagai Aktivitas Kreatif"