Remaja Pewaris Syurga dan Sains Modern

Tiga Kiat Menjadi Remaja Pewaris Syurga

Setiap muslim, tak terkecuali para remaja dikaruniai beraneka cara untuk mendapatkan kebahagian di surga kelak. Ada yang berkaitan langsung dengan hubungan kepada Allah SWT dan yang berkaitan pula dengan sesama makhluk.

Ada 3 kiat untuk menjadi remaja pewaris syurga yaitu menjaga keimanan, tumbuh dalam ketaatan, semangat dalam manfaat.

Apa pentingnya menjaga keimanan

Ingatlah ketika Allah beriman : “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk” (Qs. Al-An’am (6) : 82)

‘keamanan dan petunjuk’ adalah dua keuntungan yang istimewa.

Keamanan yang hakiki bukanlah berupa banyaknya penjaga dan senjata. Keamanan yang didapatkan di antaranya aman dari azab dunia akhirat. Sedangkan mendapatkan petunjuk, artinya mendapatkan hidayah, keyakinan, petunjuk kepada jalan yang lurus.

Bagaimana cara menjaga keimaman?

Keimanan dapat dijaga dengan tidak berbuat kekufuran, kesyirikan, khurafat, takhayul, dan tathoyur.

Tathoyur

yaitu menganggap sial terhadap tanda-tanda tertentu. Contoh: mempercayai angka 13 sebagai angka sial; kepercayaan terhadap larangan memakai pakaian warna hijau ketika berkunjung ke Pantai Selatan karena dianggap menyaingi warna pakaian Nyai Roro Kidul; Kepercayaan untuk tidak menikah di Bulan Asyu’aro karena dianggap sebagai bulan keramat.

Takhayul

yaitu percaya pada hal-hal magis. Misalnya percaya pada kekuatan akik, kekuatan keris, percaya adanya pesugihan, dan sebagainya.

Kekufuran

Kufur sama artinya dengan ingkar. Misalnya ingkar terhadap takdir, ingkar tentang adanya malaikat.

Syirik (menyekutukan Allah)

Contoh : melakukan larungan dan membuat sajen.

Khurafat

Hal-hal yang kaitanya dengan mitos dunia magis dan supranatural.

Tumbuh dalam ketaatan

Meliputi dua hal:

Taat kepada Allah dan Nabi

Bagi laki-laki (akhil-baligh) dapat dilakukan pada hal-hal pokok, di antaranya menjaga semangat sholat fardhu berjamaah.

Menjalankan kewajiban agama dan Sunnah nabi.

Semangat dalam manfaat. Apa saja tipsnya?

  • Bersemangat dalam mendapatkan manfaat dunia/akhirat
  • Isti’anah kepada Allah. Mintalah pertolongan (isti’anah) kepada Allah agar segala urusanmu dimudahkan.
  • Tidak berputus asa. Jangan merasa lemah dan putus asa dari rahmat Allah.

Sains Modern

Hukum mempelajari sains adalah mubah, dengan syarat tidak bertentangan dengan syari’at. Namun, ada juga Sains yang sifatnya syubhat, di antaranya :

• Orang kafir sudah sampai ke bulan, orang Islam masih meributkan jenggot.”

• Teknologi lebih penting daripada ilmu syar’i

Teknologi kalah, Islam punah. Benarkah?

Tidaklah benar jika ada referensi yang menyatakan bahwa islam kalah perang (pada masa Rosulullah) karena keterbatasan teknologi.

Penting untuk dipahami bahwa islam pernah kalah hanya dalam dua perang, yaitu perang Uhud dan perang Hunai.

Penyebab kekalahan perang Uhud karena para pasukan pemanah tidak taat pada perintah Rosulullah. Sedangkan kekalahan perang Hunain disebabkan pasukan islam merasa sombong dengan banyaknya jumlah mereka. Mereka lupa meyakini bahwa menang kalah Allah-lah yang menentukan.

Pesan Motivasi

Apapun profesimu jangan tinggalkan ilmu agama islam. Pelajari, pahami, dan terapkan ajaran islam dalam segala aspek kehidupan.

Apapun profesimu tetaplah menjadi da’i dan da’iah. Da’i tidak harus menyampaikan ilmu agama saat khotbah. Da’iah tidak harus memberi ceramah dalam majlis taklim.

Seorang da’i dan da’iah hakiki adalah orang yang mampu mengajak dan menunjukkan kepada jalan kebaikan dan kebenaran ajaran Islam.

=========================================================================
Sumber :
Materi Seminar dengan tema “The Scientist” yang diselenggarakan oleh Yayasan Al Kahfi, Kota Salatiga, 2019. Disampaikan oleh Ustadz Agus Santoso, BA, M. Pd.

Joe Fajrin
Joe Fajrin Salam persahabatan. Semoga blog ini bermanfaat. Amin

Posting Komentar untuk "Remaja Pewaris Syurga dan Sains Modern"