Ulasan Buku "Sebelum Umur 40" Karya John Afifi

john afifi


Pada umur 40 tahun, seseorang akan mengalami reaksi psikologis tertentu, sebagaimana yang pernah dialami saat masa muda.

Jika sebelum umur tersebut terlalu disibukkan dengan pekerjaan serta rutinitas harian, maka sisa hidupnya akan berjalan datar, monoton, bahkan diliputi pesimisme.

Pada usia ini, umumnya seseorang sudah punya pengalaman dan kemampuan yang cukup matang untuk melakukan hal besar bagi kehidupannya. Kelak, agar tak menyesal gunakan masa muda Anda untuk mengukir pencapaian yang sebagai bekal menjelang masa tua .  Apa sih yang harus dimiliki sebelum berusia 40 tahun? Di Buku ini, disajikan 99 hal-hal brilian yang bisa Anda lakukan. Namun, akan saya kelompokkan menjadi 10 kategori agar lebih mudah dipahami. Yuk, simak!

Mengasah Kapak

Pada bagian awal buku ini disajikan beberapa renungan hidup yang inspiratif. Salah satunya renungan diurutan kelima yang berjudul “Mengasah Kapak”. Cerita dalam renungan ini sebenarnya ditulis oleh Stephen R. Covey, penulis buku best seller, The 7 habits of highly effective people.

Ceritanya, seorang pemuda yang bertubuh kekar melamar ke perusahaan kayu. Di sana ia bekerja menjadi penebang pohon. Tunjangan dan gaji yang ia terima memotivasinya untuk bekerja lebih gigih, hingga membuatnya berhasil menebang 20 batang pohon dalam sehari. Hal itu membuat bos perusahaan terkesan dan memuji kinerjanya.

Pujian dari sang bos membuat dirinya makin termotivasi untuk menebang lebih banyak pohon. Namun, yang terjadi justru semakin sedikit pohon yang mampu ia tebang hari demi hari. Semula 20 pohon menjadi 17, 15, dan terus berkurang. Ia merasa telah kehilangan kekuatannya.

Untuk itu, dia menemui sang bos dan menjelaskan tentang kinerjanya. Sang bos hanya bertanya : “kapan terakhir kali kamu mengasah kapakmu ?” ia mengaku tidak punya waktu untuk mengasah kapaknya karna terlalu sibuk dengan pekerjaanya.

Nah, itulah masalahnya!  Kapak yang ia gunakan sekarang, tidak setajam hari saat ia bekerja pertama kali. Jadi, penurunan kinerjanya bukan disebabkan oleh kekuatannya yang hilang.

Cerita ini semestinya menyadarkan kita bahwa kondisi si penebang pohon dapat dianalogikan dengan kondisi kehidupan kita.

Bisa jadi kita terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak punya waktu untuk sekedar mengasah kapak, yaitu merenung atau memikirkan cara untuk meraih hasil yang lebih baik. Alangkah lebih baik, jika kita mengimbangi kesibukan dengan merenung sesaat untuk meningkatkan pencapaian diri. Hal ini berpeluang meningkatkan kebahagiaan hidup.

Dengan merenung, kita dapat membebaskan pikiran, berdialog dengan hati kita, sehingga pikiran menjadi jernih.

Saat merenung, kita dapat memikirkan kembali makna hidup yang sebenarnya, serta apa tujuan Allah SWT menciptakan kita.

Dalam ajaran Islam, merenung yang dianjurkan ialah tafakur. Mengutip dari Ensiklopedi Islam, tafakur berasal dari kata kerja tafakkara yang berarti mempertimbangkan atau memikirkan.

Secara istilah, Ilma Pratidina (2018: 13) dalam Cinta, Syukur, dan Tafakur mengartikan tafakur sebagai “Suatu perenungan dengan melihat, menganalisa, meyakini secara pasti untuk mendapatkan keyakinan terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan Allah SWT.”

Tafakur  tak hanya berfungsi untuk meningkatkan tauhid, tetapi dapat dijadikan sarana untuk mengkaji semua kejadian atau masalah yang dihadapi manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Tafakur juga merupakan salah satu sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW.

Makna Waktu

Waktu adalah modal manusia yang termahal (Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab). Jika kita luput mendapatkan harta, esok hari Anda masih bisa mendapatkannya. Begitu juga dengan ilmu.

Namun, tidak demikian dengan waktu. Jika waktu telah berlalu hari ini, jangan harapkan waktu itu akan kembali lagi.

Bagi orang barat, waktu adalah uang. Tetapi bagi orang-orang bijak muslim, waktu adalah pedang. Jika kita tidak menggunakannya, maka ia yang akan menebas kita.

Pada buku ini, John Afifi menulis kutipan:

“Untuk memahami makna waktu seperseribu detik, tanyalah seorang atlet lari yang menjadi juara kedua.”(Makna Waktu, hlm. 21)

10 Hal Brilian Sebelum Umur 4o Tahun

1. Mempersiapkan Pendidikan

Pendidikan bukan sekadar mencari selembar ijazah, tetapi fokus untuk membuka jaringan komunikasi, membuka wawasan, dan keterampilan hidup yang bisa diterapkan dalam kehidupan nyata. Sebelum mencapai usia 40 tahun, pastikan Anda telah menempuh pendidikan yang Anda butuhkan dalam hidup, entah pendidikan formal melalui kampus atau non-formal melalui kursus serta program sertifikasi.

2. Membangun Karier yang Mapan

Di usia yang matang sebaiknya Anda telah memiliki karier yang mapan. Idealnya, pendidikan selesai ditempuh saat usia menjelang 22 tahun. Jika Anda produktif, maka kemungkinan langsung bekerja sangat besar. Nah, pada kurun waktu 18 tahun tentu Anda mampu mengukir pencapaian dalam karier.


3. Mengelola Aset Berharga

Sadarilah bahwa usia produktif bekerja, adalah saat terbaik untuk meningkatkan penghasilan. Untuk itu, Anda akan menjadi seseorang yang mandiri secara finansial, tidak mudah bergantung pada orang lain terutama orang tua. Dengan kemandirian finansial, Anda bisa membeli barang-barang berharga yang diinginkan seperti rumah dan kendaraan pribadi. Namun jika di usia menjelang 40 tahun, Anda masih tinggal bersama orang tua, Anda belum sukses dalam manajemen finansial.

4. Rutin Menabung

Tabungan yang mutlak harus Anda punya adalah dana pensiun. Namun tak menutup kemungkinan bagi Anda untuk memiliki jenis tabungan lain, misalnya dana cadangan, hiburan, dan lain sebagainya.

5. Melakukan Investasi, Meski Kecil

Berinvestasi saat usia muda berpotensi memperoleh keuntungan yang lebih besar karena rentang waktu investasi hingga usia tak lagi produktif relatif panjang. Banyak produk atau instrumen investasi yang bisa dijadikan pilihan. Misalnya emas, saham, reksa dana, deposito, dan lainnya.

6. Memiliki Asuransi

Usia yang bertambah, membuat kondisi fisik mengalami penurunan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Anda harus mempersiapkan asuransi yang bisa meng-cover semua risiko yang ada. Bisa saja Anda telah memperoleh fasilitas asuransi kesehatan dan ketenagakerjaan dari perusahaan tempat Anda bekerja. Namun, ada baiknya jika Anda memiliki asuransi pribadi yang belum dijamin dengan fasilitas dari perusahaan, misalnya asuransi jiwa, harta benda, juga pendidikan. Meski harus menyisihkan uang untuk membayar iuran premi setiap bulannya, namun hidup Anda akan lebih tenang dan aman.

7. Melatih Kedewasaan

Pertambahan usia, tak serta-merta mencerminkan kedewasaan. Seseorang yang berusia kurang dari 20 tahun lebih mampu bersikap dan berpikir dewasa daripada orang yang berusia lebih dari 40 tahun. Kedewasaan dalam diri seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya pengalaman dan lingkungan pergaulan. Maka, kelilingi diri Anda setidaknya dengan 4 tipe orang dengan berikut ini : orang yang penuh dengan inspirasi, orang yang penuh dengan motivasi, orang yang pandai bersyukur, orang yang memiliki pemikiran terbuka.

Jika Anda kesulitan untuk berbahagia dengan apa saja yang telah dimiliki, cobalah untuk membuat daftar hal-hal yang bisa disyukuri. Dan jangan lupa perhatikan kondisi sekeliling dan diri Anda. (Merasa Cukup dengan Hal-Hal yang sudah Dimiliki, Hlm. 71).

8. Menjalin Hubungan Harmonis dengan Keluarga

Memiliki keluarga kecil yang harmonis dan bahagia adalah salah satu tujuan dalam hidup. Namun tak sedikit orang yang terlambat untuk berkeluarga karena lebih mementingkan karier atau gagal move on akibat hubungan asmara yang kandas di tengah jalan. Oleh karena itu, Anda sudah harus berkeluarga sebelum berusia 40 tahun. Menikah di usia muda akan memiliki kesempatan lebih lama menikmati hidup bahagia bersama keluarga.

Semua keberhasilan hidup berasal dari memulai hubungan dengan orang yang tepat, kemudian memperkuatnya (John Maxwell). (Membina Hubungan Baik, Hlm. 206).

9. Memiliki Bisnis sendiri

Meski Anda memiliki karier yang bagus, bukan berarti Anda tidak perlu punya bisnis sendiri. Dengan menjalankan bisnis sendiri, Anda bisa menjadi menambah tabungan atau menambah pos keuangan untuk berbagi dengan sesama (sedekah). Bisnis yang dimulai dan dikembangkan sejak masih Anda muda akan berpotensi maju pesat sehingga memiliki daya saing yang andal ketika Anda menua kelak.

10. Mandiri di Hari Tua

Mempersiapkan bekal hidup menjelang usia matang wajib dilakukan. Menurut buku ini, ada 4 langkah cerdas menyiapkan dana pensiun.

Pertama, menyusun rencana. Di masa pensiun, Anda tetap perlu melakukan berbagai hal yang sekiranya bisa menghadirkan suasana ceria dan bahgia. Hal ini, tentu memerlukan perencanaan yang baik.
Kedua, mengurangi pengeluaran. Meskipun sudah aman secara finansial, Anda sebaiknya tetap meengurangi hal-hal yang kurang penting, misalnya hiburan, jalan-jalan, dan sebagainya.
Ketiga, diversifikasikan penghasilan. Caranya dengan investasi. Masa pensiun adalah waktu untuk menikmati hasil kerja, bukan lagi berusaha keras setiap hari.
Keempat, menghindari membeli barang secara kredit. Di masa pensiun, Anda sebaiknya menghindari kredit agar terhindar dari bunga tinggi.

Semoga ulasan ini membantu Anda memetakan hal-hal positif yang perlu disiapkan sebelum usia 40 ya!

Informasi Buku

Judul : Hal-hal yang harus dilakukan sebelum umur 40
Penulis : John Afifi Penerbit : Saufa Cetakan pertama, 2015.
Ukuran : 268 hlmn; 14×20 cm

Joe Fajrin
Joe Fajrin Salam persahabatan. Semoga blog ini bermanfaat. Amin

Posting Komentar untuk "Ulasan Buku "Sebelum Umur 40" Karya John Afifi"