perkembangan sistem religi masa pra aksara
Salah satu bukti peninggalan zaman praaksara yang dapat dijadikan bukti awal perkembangan sistem kepercayaan adalah adanya lukisan-lukisan dinding gua

PERKEMBANGAN SISTEM KEPERCAYAAN MASA PRAAKSARA

Posted on

Table of Contents

Tulisan ini merupakan repost dari blog saya sebelumnya, rifaifajrin.com yang mana blog tersebut saat ini nonaktif.

Perkembangan sistem kepercayaan masa praaksara merupakan pembahasan penting dan dapat dikaitkan dengan sistem kepercayaan pada saat ini. Dalam membahas perkembangan kepercayaan ini dapat dilakukan dengan menganalisis beberapa temuan oleh para ahli yang menunjukkan adanya kepercayaan masyarakat.

Salah satu bukti peninggalan zaman praaksara yang dapat dijadikan bukti awal perkembangan sistem kepercayaan adalah adanya lukisan-lukisan dinding gua yang menuami makna lukisan dinding gua tersebut, kita dapat mengerti banjukkan ritual-ritual tertentu. Misalnya lukisan cap tangan, lukisan tentang hewan-hewan buruan, serta lukisan lain. Dengan memahhwa manusia saat itu selain meyakini ada kehidupan setelah mati juga telah mengenal seni.

Lukisan-lukisan dinding gua itu diyakini oleh para ahli berasal dari zaman mesolithikum atau zaman batu madya.

Dapat diartikan bahwa kepercayaan nenek moyang kita diawali dengan kepercayaan adanya kehidupan setelah kematian.

Sistem kepercayaan tersebut berlanjut ke zaman selanjutnya yaitu zaman neolithikum. Pada tahap perkembangan selanjutnya kemudian muncul bekal kubur dan tata cara penguburan mayat. Bekal kubur biasanya dilakukan dengan menyertakan peralatan tertentu misalnya perhiasan atau peralatan sehari-hari sebagai bekal kehidupan setelah mati. Sementara itu upacara penguburan mayat juga telah dilakukan.

Sebelum meninggal manusia menyiapkan diri dengan membuat bekal kubur, juga tempat penguburan yang menghasilkan karya seni cukup bagus pada masa sekarang. Terdapat sebuah tradisi untuk membangun bangunan-bangunan monumental pada masa neolithikum, yaitu disebut tradisi megalitik dengan menggunakan batu-batu besar.

Tradisi ini menghasilkan benda-benda yang berukuran besar yang berkaitan dengan sistem kepercayaan, terutama terhadap arwah dan roh nenek moyang. Dantaranya adalah dolmen, menhir, sarkofagus, waruga,punden berundak dan arca. Seiring dengan perkembangan pelayaran maka mulai dikenal sedekah laut yang bentuknya mungkin semacam selamatan apabila berlayar jauh atau mungkin saat memulai pembuatan perahu.

Didsamping itu merka juga percaya bahwa benda-benda dialam semesta ini mempunyai kekuatan, sehingga mereka ada yang memuja pada benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan gaib. Bahkan ada juga yang percaya bahwa hewan-hewan tertentu merupakan penjelmaan dewa, sehingga mereka ada yang menganggap keramat pada hewan-hewan tertentu.

Akhir Kata

Sebelum munculnya agama-agama besar seperti Hindu, Buddha, dan Islam di Indonesia, terdapat berbagai bentuk sistem religi pra sejarah yang dipraktikkan oleh penduduk asli Indonesia. Beberapa sistem religi tersebut antara lain adalah:

  1. Animisme dan Dinamisme
    Animisme dan Dinamisme adalah sistem religi pra sejarah yang paling umum di Indonesia. Kedua sistem ini menganggap bahwa setiap benda, baik itu benda mati atau hidup, memiliki roh atau semangat yang dapat dipuja dan dimintai pertolongan.
  2. Totemisme
    Totemisme adalah sistem religi yang berfokus pada kepercayaan pada suatu objek, seperti binatang atau tumbuhan, sebagai lambang atau simbol bagi kelompok tertentu.
  3. Pemujaan nenek moyang
    Pemujaan nenek moyang adalah sistem religi yang memuja leluhur sebagai bentuk penghormatan dan meminta bantuan kepada mereka.
READ ALSO:  PENJELASAN LENGKAP TENTANG PERIODISASI DAN KRONOLOGI DALAM SEJARAH

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *