Tulisan ini merupakan repost dari blog saya sebelumnya, rifaifajrin.com yang mana blog tersebut saat ini nonaktif.
Kehidupan Zaman pra aksara dapat direkonstruksi dengan ditemukannya peralatan-peralatan yang dibuat dan digunakan oleh manusia untuk menunjang kehidupan mereka. Peralatan tersebut tersebar di berbagai zaman, dimulai dari zaman batu hingga logam. Zaman batu terdiri dari zaman paleolithikum, mesolithikum, dan neolithikum, yang dilanjutkan dengan tradisi megalitik pada masa tersebut. Sedangkan zaman logam merupakan kelanjutan dari zaman neolithikum juga dimana dihasilkan peralatan yang terbuat dari logam (besi, perunggu) untuk sarana kepercayaan dan spiritual.
Dalam memahami peninggalan kebudayaan – terutama zaman paleolithikum – , seringkali siswa kesulitan untuk membedakan antara kapak perimbas dan kapak genggam. Sebab keduanya merupakan alat yang khas yang berasal dari zaman paleolithikum. Ada pendapat yang menyatakan kedua alat tersebut sejatinya sama. Namun ada pula yang menyebut berbeda. Oleh sebab itu, perlu dikaji tetnang perbedaan kapak genggam dan kapak perimbas, sebagai berikut:
Kapak genggam adalah kapak yang terbuat dari batu dimana bentuknya sangat mirip dengan kapak, namun tidak bertangkai dan digunakan dengan cara menggenggam.
Proses pembuatan kapak genggam yaitu dengan cara memangkas salah satu sisi bagian batu sampai didapatkan ketajaman yang pas, sedangkan sisi yang lain dibiarkan apa adanya sebagai tempat menggenggam.
Kapak genggam mempunyai fungsi untuk menggali umbi, memotong, dan menguliti binatang. Kapak genggam banyak ditemukan di wilayah Pacitan jawa timur. Mempunyai nama lain “chopper” (alat penetak/pemotong). Dikarenakan banyak ditemukan di Pacitan, maka kapak genggam termasuk kedalam klasifikasi “kebudayaan pacitan”
Kapak perimbas adalah alat yang digunakan dengan cara menggenggam namun memiliki fungsi yang berbeda dengan kapak genggam. Kapak perimbas mempunyai fungsi untuk merimbas kayu, memahat tulang serta sebagai senjata. Alat ini ditemukan di Gombong provinsi Jawa Tengah, Sukabumi provinsi Jawa Barat, lahat provinsi Sumatra selatan dan Goa Choukoutieen di Beijing. Dan lokasi paling banyak ditemukannya kapak perimbas adalah di daerah Pacitan provinsi Jawa Timur sehingga oleh ahli yang bernama Ralp Von Koenigswald disebut alat dari kebudayan pacitan. Dengan demikian , kapak perimbas sama halnya dengan kapak genggam, merupakan bagian dari kebudayaan pacitan.
Demikianlah artikel sederhana tentang perbedaan kapak genggam dan kapak perimbas, semoga bermanfaat []