Table of Contents
Tulisan ini merupakan repost dari blog saya sebelumnya, rifaifajrin.com yang mana blog tersebut saat ini nonaktif.
Era penjelajahan samudera (bahasa Inggris: Age of Exploration) merujuk pada periode sejarah antara abad ke-15 hingga awal abad ke-17 di mana para pelaut dan penjelajah dari Eropa melakukan ekspedisi ke seluruh dunia untuk mencari jalan baru ke Asia dan untuk memperluas wilayah kolonial mereka.
Era penjelajahan samudera dimulai dengan penemuan rute laut baru ke Asia oleh Vasco da Gama pada tahun 1498 dan berlanjut dengan ekspedisi terkenal lainnya, seperti ekspedisi Christopher Columbus ke Amerika pada tahun 1492, ekspedisi Ferdinand Magellan yang berhasil mengelilingi dunia pada tahun 1522, serta ekspedisi Hernan Cortes dan Francisco Pizarro yang menaklukkan peradaban Aztec dan Inca di Amerika Selatan.
Era penjelajahan samudera memberikan pengaruh besar pada sejarah dunia, karena membuka koneksi dan perdagangan antara Eropa dan Asia serta menyebarluaskan ideologi, agama, dan budaya Eropa ke seluruh dunia. Namun, era ini juga menyebabkan dampak negatif, seperti penjajahan, eksploitasi sumber daya alam, dan perbudakan.
Penjelajahan samudera merupakan fase penting yang berkaitan langsung dengan kedatangan bangsa barat di Indonesia. Karenanya, bangsa Barat mulai mengenal bangsa timur dimana sebelumnya mereka menamakannya sebagai mutiara dari timur.
Selama ini bangsa barat hanya mendengar namanya saja sebagai penghasil rempah-rempah terbaik di dunia. rempah-rempah dari timur terkenal di seantero bangsa barat hingga mereka ingin sekali mendapatkannya. terutama ketika di eropa sebagai akibat perang salib, konstantinopel harus jatuh ke tangan Turki Utsmani. hal inilah yang semakin menguatkan tekad bangsa barat untuk mendapatkan rempah-rempah langsung dari sumber aslinya.
Adapun Latar belakang bangsa eropa datang ke Indonesia yaitu pada awalnya, bangsa-bangsa Eropa mencari kepulauan Indonesia karena ingin mencari sumber rempah-rempah. Pada tahap selanjutnya, mereka berusaha menjajah Indonesia. Kaum penjajah berusaha menguasai kekayaan bumi Indonesia dengan menempuh berbagai cara untuk mencari keuntungan.
Faktor Pendorong Penjelajahan Samudera
- Faktor-faktor yang mendorong penjelajahan samudra, antara lain sebagai berikut.
Jatuhnya Kerajaan Bizantium (Romawi Timur) dengan ibu kota Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani tahun 1453. Pada saat itu, Bizantium merupakan daerah transit dan penghubung perdagangan antara Eropa dan Asia. - Bangsa Eropa ingin mendapatkan rempah-rempah dari daerah asal dengan harga yang lebih murah.
Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi seperti penemuan kompas yang dapat memperlancar kegiatan penjalajahan samudra. - Adanya prinsip 3G, yaitu mencari logam mulia atau kekayaan (gold), mendapatkan kejayaan bangsa (glory), dan menyebarkan agama Nasrani (gospel).
- Adanya keinginan untuk membuktikan pendapat bahwa bentuk bumi itu bulat, seperti yang dikemukakan oleh Copernicus (1473-1543).
- Semangat reconquesta atau semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam di mana pun yang dijumpainya sebagai tindak lanjut dari Perang Salib.
- Rute perdagangan baru: Salah satu faktor utama yang mendorong penjelajah Barat melakukan penjelajahan samudera adalah untuk mencari rute perdagangan baru ke Asia. Pada saat itu, perdagangan dengan Asia sangat penting bagi Eropa karena Asia memiliki barang-barang seperti rempah-rempah, sutra, permata, dan kain-kain yang sangat diminati di Eropa. Namun, rute perdagangan tradisional melalui Mediterania dan Laut Tengah sangat terbatas dan mahal, sehingga para penjelajah mencari alternatif lain untuk mencapai Asia.
- Ambisi dan keinginan untuk memperluas wilayah kolonial: Selain mencari rute perdagangan baru, para penjelajah Barat juga memiliki ambisi untuk memperluas wilayah kolonial mereka. Mereka berusaha menemukan wilayah baru di mana mereka dapat membentuk koloni, menguasai sumber daya alam, dan memperoleh keuntungan ekonomi.
- Motivasi agama dan misi penyebaran agama: Selama abad ke-15 dan ke-16, agama memainkan peran penting dalam mendorong penjelajahan samudera. Banyak negara di Eropa pada saat itu terlibat dalam konflik agama, seperti Reformasi Protestan dan Kontra-Reformasi Katolik. Ada juga motivasi religius yang mendorong beberapa penjelajah Barat untuk melakukan misi penyebaran agama Kristen ke wilayah-wilayah yang belum terjamah.
- Kemajuan teknologi dan keinginan untuk eksplorasi: Selain faktor ekonomi dan politik, kemajuan teknologi juga mendorong penjelajahan samudera. Perkembangan kapal-kapal yang lebih besar, lebih cepat, dan lebih tahan lama, serta kemajuan dalam navigasi dan pemetaan, memungkinkan para penjelajah untuk menjelajahi perairan yang lebih jauh dan lebih luas. Selain itu, ada juga keinginan untuk eksplorasi dan pengetahuan baru yang mendorong beberapa penjelajah untuk menjelajahi dunia yang belum terjamah.