Contoh Praktikum Kimia dan cara membuat laporannya
Chemistricks.com - Contoh Praktikum Kimia dan cara membuat laporannya
Laproan Praktikum Pembuatan Natrium Tiosulfat
![]() |
ilustrasi gambar Praktikum kimia |
A. JUDUL PERCOBAAN
Pembuatan Natrium Tiosulfat
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mepelajari pembuatan garam natrium tiosulfat dan sifat-sifat kimianya.
C. LANDASAN TIORI
Sulfit ,SO32- ,kelarutan hanya sulfit dari logam alkali dan sdari
amonium larutan dalam air. Sulfit dan logam lainnya larut sangat sedikit
atau tidak larut. Hidrogen sulfit dari logam alkali tanah hanya dikenal
dalam larutan (vogel, 1985 : 320-321)
Belerang mempunyai kesamaan sifat dengan oksigen antara lain yaitu,
kedua membentuk senyawa ionik dengan logam aktif, dan keduanya membentuk
senyawa ionik dengan logam aktif,dan keduanya membentuk senyawa kovalen
seperti H2S dan H2O,CS2,SCl2,dan Cl2O.Tetapi,beberapa faktor yang
membuat berbeda antara lain adalah panjang ikatan kofalen tunggal O
adalah 74 pm dan S adalah 104 pm,elektronegatifitas O adalah 3,5 dan S
hanya 2,6 (Sugiarto, 2004 : 221)
Ion tiosulfat mirip dengan ion sulfat kecuali bahwa salah satu oksigen
diganti dengan atom Belerang (tio-merupakan awalan yang berarti
belerang). Kedua atom belerang ini mempunyai lingkungan yang sama sekali
berbeda”tambahan” atom belerang bertindak mirip sebagai ion sulfida.
Tingkat oksidasi bagi atom belerang pusat adalah +5, Sedangkan bagi atom
belerang “tambahan” adalah -1. Natrium tiosulfat pentahidrat dapat
diprepasi dengan mudah dengan mendidikan belerang dalam larutan sulfit
menurut persamaan reaksi:
SO32-(aq) + S(s) S2O32-(aq)
Ion tio sulfat tidak stabil oleh pemanasan disproporsionasimenjadi tiga
spesies dengan tingkat oksidasi belerang yang berbeda-beda yaitu
sulfat,sulfida,dan belerang menurut persamaan reaksi :
4Na2 S2O3(s) 3Na2 SO4(s) + 4S(s)
Tiosulfat bereaksi dengan asam membentuk endapan kuning belerang dan gas belerang dioksidasi menurut persamaan reaksi :
S2O32-(aq) + 2H3O+ H2S2O3(aq) + 2H2O(e)
H2S2O3(aq) H2O(e) + S(s) + S2(g)
Natrium tio sulfat dalam laboratorium berguna untuk titrasi redoks,
misalnya pada iodometri, yaitu untuk menentukan kadar iodin dalam suatu
larutan.(Sugiarto,2004 : 228-229)
Asam tiosulfat tidak stabil pada suhu kamar, Asam ini dipisahkan pada suhu 78oC dari persamaan reaksi :
SO3 + H2S H2S2O3
Atau dari reaksi
HO3SCl + H2S H2S2O3 + HCl
Molekul gas sulfur tioksida SO3 memiliki struktur segitiga datar dapat mengalami resonansi dengan melibatkan ikatan -p dari S-O
O O O
S S S
O O O O O O
Adanya orbital P untuk ikatan dan orbital d kosong dari S menyebabkan
panjang S-O sangat pendek yaitu 1,43 A. Ion tio sulfat memiliki struktur
[ S – SO3 ]2- dengan panjang gelombang ikatan S-S dan S-O masing-masing
1,99 + 0,10 dan 1,48 + 0,6oA, panjang ikatan S-S mendekati panjang S-O
menunjukkan bahwa dalam ikatan S-S juga terlibat ikatan II (pi). (Tim
Dosen Kimia Anorganik, 2010 : 5).
Tio sulfat, S2O32- kelarutan : kebanyakan tio sulfat yang pernah dibuat,
larut dalam air, tio sulfat dari timbel,perak dan barium larut sedikit
sekali.Banyak dari larutan tio sulfat ini larut dalam larutan Natrium
tiosulfat yang berlebih,membuat garam kompleks (vogel, 1985 : 325).
Natrium tiosulfat merupakan garam berhidrat dengan rumus kimia Na2S2O3,
5H2O, padatan kristal tak berwarna,larut dalam air, dan dapat berfungsi
sebagai zat pereduksi. Digunakan untuk pembuat larutan baku sekunder,v
sebagai anti klor (untuk mengganti sisa klor yang dapat merusak sisa
tekstil), da ndalam fotografi/ penyeblonan larutan garam ini dikenal
dengan hipo sebagai fiksir (untuk melarutkan senyawa perak halida). Ti
48oC ; d 1,7 (Mulyono, 2005 : 209).
Dalam bidang kedokteran Natrium tiosulfat digunakan sebagai penangkal
keracunan sianida, tiosulfat bertindak sebagai donor sulfur untuk
konvensi sianida tiosianat (yang kemudian dapat aman dieksresikan dalam
urin, dikatalisis oleh enzim rhodanase Natrium tiosulfat juga digunakan
untuk menurunkan kadar klorin dikolam renang dan spa berikut klorinasi
super, serta untuk menghilangkan noda yodium, misalnya setelah ledakan
triiode Nitrogen. (Anonim, 2010)
Natrium tiosulfat (Na2S2O3) dapat dibuat dari H2SO4. H2SO4 adalah asam
yang sangat penting digunakan dalam industri kimia. H2SO4 mencair pada
suhu 10,5oC membentuk cairan kental. Asam tiosulfat H2SO3 tidak dapat
dibentuk dengan menambahkan asam kedalam tiosulfat karena pemisahan asam
bebas dalam air kedalam campuran S, H2S, H2Sn, SO2 dan H2SO3
H2S + SO3 H2S2O3
Garam yang bisa disebut tiosulfat stabil dan berjumlah banyak. Tiosulfat
dibuat dengan memanaskan alkali / larutan sulfat dengan S dan juga
dengan mengoksidasi polisulfida dengan air seperti deaksi berikut :
Na2S2O3 + S H2S2O3
2 NaS3 + 3O2 2 H2S2O3 + 2S
Selain itu natrium tiosulfat dapat dibuat dari SO2 dengan reaksi sebagai berikut :
2 SO2 (aq) + O2 (g) SO3(g)
Kemudian direaksikan dengan Na2S3 dan H2O, reaksi :
2 SO2 + Na2CO3 2 NaHS3 + CO2
Produk ( NaHSO3) direaksikan lagi dengan Na2S3, reaksi :
2 NaHS3 + Na2CO3 2 Na2SO3 + CO2 + H2O
Terakhir Na2SO3 direaksikan dengan S dengan bantuan pemanasan, reaksi :
Na2SO3 + S Na2S2O3
(Amonium, 2010 : 1-2 )
D. ALAT DAN BAHAN
a) Alat
1. Tabung reaksi 6 Buah
2. Rak tabung reaksi 1 Buah
3. Gelas ukuran 10 ml 1 Buah
4. Gelas ukuran plastik 50 ml 1 Buah
5. Cawan penguap 1 Buah
6. Alat refluks (labu refluks + pendingin) 1 Set
7. Pengaduk kaca 1 Buah
8. Pipet tetes 4 Buah
9. Pembakar spiritus 1 Buah
10. Penjepit kayu 1 Buah
11. Gelas kimia 100 ml 1 Buah
12. Statif dan klem
13. Botol somprot 1 Buah
14. Corong biasa 1 Buah
15. Kaki tiga, kasa asbes 1 Buah
b) Bahan
1. Larutan Na2S2O3 0,5 M
2. Larutan HCl encer
3. Kristal Na2S2O3 . 5 H2O
4. Serbuk S
5. Na2SO3
6. Larutan I2 0,2 N
7. Aquadest
8. Es batu
9. Tissue
E. PROSEDUR KERJA
1. Pembuatan Natrium tiosulfat pentahidrat
a) Menimbang 25 gram natrium sulfit dan 4 gram serbuk belerang
b) Mencampur natrium sulfit dan serbuk Belerang tersebut ke dalam gelas kimia, ditambahkan aquadest 15 ml, kemudian diaduk.
c) Memasukkan campuran tersebut ke dalam labu refluks kemudian direfluks selama 1 jam.
d) Menyaring campuran dengan corong biasa selagi masih panas.
e) Menguapkan filtrat yang diperoleh hingga terbentuk kristal.
f) Menimbang kristal yang diperoleh.
2. Mempelajari Sifat kimia natrium tiosulfat
a) Pengaruh pemanasan
Memanaskan 1 gram kristal natrium tiosulfat pentahidrat dalam tabung reaksi.
Mengamati apa yang terjadi
b) Reaksi dengan iod
Melarutkan 1 gram kristal natrium tiosulfat dengan 10 ml dan mereaksikan dengan iod secara berlebih.
Mengamati yang terjadi.
c) Pengaruh asam encer
Mereaksikan 3 ml larutan natrium tiosulfat dengan asam klorida encer dengan volume yang sama.
Mengamati isi tabung.
Mencium bau yang ditimbulkan.
F. HASIL PENGAMATAN
a) Pembuatan natrium tiosulfat diaduk pentahidrat
25 g Na2SO3 + 4 g Serbuk Belerang + 15 ml H2O > suspensi berwarna
kuning direfluks larutan disaring filtrat bening diuapkan kristal
ditimbang 7,1 gram.
b) Mempelajari sifat kimia natrium tiosulfat
1. Pengaruh pemanasan.
1 g Kristal Na2SO3. 5 H2O dipanaskan meleleh
2. Reaksi dengan iod
1 g Na2SO3 . 5 H2O + 10 ml H2O larutan bening + 2 ml(coklat) I2 larutan bening
3. Pengaruh asam encer
3 ml Na2S2O3 + 3 ml HCl encer larutan bening + endapan berwarna kuning dan berbau tengik
G. ANALISIS DATA
Diketahui :
M Na2SO3 = 25 gram
Mr Na2SO3 = 126 g/mol
M S8 = 4 gram
V H2O = 10 ml
Mr H2O = 18 g/mol
M Na2S2O3 . 5 H2O praktek = 7,2 g
Ditanyakan :
Rendemen Na2S2O3 . 5 H2O =...............?
Penyelesaian :
8 Na2SO3 + S8 + 5 H2O 8 Na2S2O3 . 5 H2O
Mol Na2SO3 = Massa
Mr
= 25 gram
126 g/mol
= 0, 1984 mol
Mol S8 = Massa
Mr
= 4 gram
256 g/mol
= 0, 0156 Mol
Mol H2O = Massa
Mr
= 1 g/ml x 10 ml
18 g/mol
= 0,56 mol
Mol Na2S2O3.5H2O = 8/1 x mol S8
= 8 x 0,0156 mol
= 0,1248 mol
Mol Na2S2O3 yang bereaksi = 8 x mol S8
= 8 x 0,0156 mol
= 0,1248 mol
Mol H2O yang bereaksi = 5 x 0,0156 mol
= 0,0780 mol
8 Na2SO3 + S8 + 5 H2O 8 Na2S2O3 . 5 H2O
Mula-mula: 0,1948 0,0156 0,56 -
Bereaksi : 0,1248 0,0156 0,078 0,1248
Sisa : 0,0736 - 0,492 0,1248
Berat teori Na2S2O3. 5 H2O = mol sisa x Mr
= 0,1248 g x 248 g/mol
= 30,950 g
% Rendemen Na2S2O3. 5 H2O = Berat praktek x 100 %
Berat teorig
= 7,1 g x 100 %
30,950 g
= 22,94 %
H. PEMBAHASAN
a. Pembuatan Natrium tiosulfat pentahidrat
Pada percobaan ini Natrium tiosulfat diperoleh dengan mereaksikan antara
natrium sulfit (Na2SO3) dengan Sulfur dalam bentuk S8. Kedua senyawa
ini direfluks dengan melarutkannya dalam air. Sebelum dimasukkan dalam
labu refluks kedua senyawa dicampur dan diaduk terlebih dahulu dengan
penambahan air beberapa mililiter sampai terbentuk suspensi, ini
dilakukan agar serbuk sulfur tidak mengapung jika dimasukkan ke dalam
labu refluks. Kemudian ditambahkan batu didih untuk mencegah terjadinya
letupan yang besar pada saat pemanasan. Proses refluks dilakukan pada
percobaan ini agar struktur molekul sulfur yang membentuk cincin yang
mengandung 8 atom (S8) dapat diputuskan, sehingga dapaat bereaksi dengan
natrium sulfit. Agar pemutusan cincin S8 ini berlangsung dengan
sempurna, maka proses refluks dilakukan selama 1 jam.
Setelah direfluks larutan disaring agar terpisah dari zat pengotornya.
Larutan tersebut disaring dalam keadaan panas untuk mencegah
terbentuknya kristal dalam kertas saring. Setelah disaring. Setelah
disaring, filtrat yang diperoleh kemudian diuapkan sampai terbentuk
kristal. Proses penguapan ini untuk menghilangkan molekul air yang bukan
pentahidrat. Adapun kristal yang diperoleh adalah kristal yang berwarna
putih, sesuai dengan warna kristal Na2S2O3 yang sebenarnya. Setelah
ditimbang, massa kristal Na2S2O3 yang diperoleh adalah 7,1 gram dengan
rendemen 22,94 %. Nilai rendemen yang diperoleh kecil, karena pada saat
pencampuran Na2SO3 dan S8 dalam gelas kimia tersebut, tidak semuanya
masuk ke dalam labu refluks. Demikian juga pada saat setelah direfluks,
dan disaring ke dalam cawan penguap, masih ada sedikit zat yang
tertinggal dalam labu refluks tersebut. Sehingga hanya sedikit kristal
yang diperoleh.
Adapun reaksi yang berlangsung pada pembuatan Na2S2O3 ini adalah :
8 Na2SO3 + S8 + 5 H2O 8 Na2S2O3 + 5 H2O
b. Mempelajari sifat natrium tiosulfat
1. Pengaruh pemanasan
Percobaan selanjutnya, yaitu mengetahui pengaruh pemanasan terhadap
natrium tiosulfat pentahidrat. Diperoleh bahwa kristal natrium tiosulfat
pentahidrat meleleh jika dipanaskan. Jika dibandingkan dengan natrium
tiosulfat dekahidrat,maka natrium tiosulfat pentahidrat lebih cepat
meleleh karna natrium tiosulfat dekahidrat lebih banyak mengandung air.
Tiosulfat disini bersifat hidroskopis.
Na2S2O3 . 5 H2O(s) Na2S2O3(aq) + 5H2O(e)
Na2S2O3 . 10 H2O(s) Na2S2O3(aq) + 10 H2O(e)
2. Reaksi dengan iod
Kristal Na2S2O3 . 5 H2O yang dilarutkan dengan air, ditambahkan dengan
larutan iod berlebih menghasilkan larutan berwarna bening. Perubahan
warna iod ini menunjukkan terjadinya reaksi redoks :
Reduksi : I2 + 2 e 2 I-
Oksidasi : 2 S2O32- S4O62- + 2e
2 S2O32- + I2 S4O62- + 2I
Jadi : 2 Na2S2O3 + I2 2 NaI + Na2S4O6
Dari reaksi diatas terlihat bahwa natrium tiosulfat mereduksi iod.
3. Pengaruh asam encer
Pada percobaan ini larutan Natrium tiosulfat direaksikan dengan HCl
encer menghasilkan larutan berwarna kuning dengan endapan putih &
juga berbau tengik. Adapun reaksinya adalah :
Na2S2O3 + 2 HCl H2S2O3 + 2 NaCl
H2S2O3 SO2 + S + H2O
Asam klorida berfungsi untuk menguapkan sulfur dioksida dan mengendapkan
sulfur. Itulah sebabnya pada reaksinya menimbulkan bau tengik yang
merupakan gas SO2.
I. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Natrium tiosulfat pentahidrat dapat dibuat dengan cara mereaksikan natrium sulfit dan belerang dengan air.
Massa natrium tiosulfat yang diperoleh yaitu 7,1 gram dengan rendemen sebesar 22,94 %
Natrium tiosulfat bersifat hidrokopis.
Ion tiosulfat dapat mereduksi iod membentuk ion tetrationat .
Sulfur dapat dibebaskan dengan penambahan HCl encer pada natrium tiosulfat.
2. Saran
Lebih teliti dalam memperhatikan kebersihan alat yang digunakan.
Pencampuran dan pengadukan natrium tiosulfat dan serbuk belerang
dengan air sebaiknya dilakukan dengan labu refluks, agar semua larutan
dapat terpakai dan tidak ada yang tertinggal jika dilarutkan dulu dalam
gelas kimia.
DAFTAR PUSTAKA
Anatomi, 2010. Pembuatan Natrium Tiosulfat online (http://aboutchemistry21.blogspot.com/¬) Diakses tanggal April 2010-05-29
Kristian sugiarto, 2004. Kimia anorganik I. Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Kimia FMIDA UNY.
Mulyono, 2005. Kamus Kimia. Bandung : Bumi Aksara.
Tim Dosen Kimia, 2010. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Makassar : Jurusan FMIPA UNM.
0 Response to "Contoh Praktikum Kimia dan cara membuat laporannya"
Post a Comment