Bensin dan Pemanfaatannya
Chemistricks.com - Bensin dan Pemanfaatannya
Pahami artikel berikut dengan baik !
Pro kotra
tentang cocok tidaknya sepeda motor menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM)
Pertamax masih sering terdengar dan menjadi pembahasan di masyarakat. BBM untuk
kendaraan bermotor ada 3 macam, yakni premium, pertamax dan pertamax Plus. Tapi
tahukah Anda apa beda dan keunggulan dari masing-masing produk BBM andalan
Pertamina itu?
Premium merupakan BBM untuk kendaraan bermotor yang paling populer di
Indonesia
karena harganya yang murah. BBM
ini memperoleh subsidi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Nilai oktan premium terendah disbanding lainnya, yaitu 88. Pembakaran premium
menghasilkan NOx dan COx dalam jumlah banyak.
Pertamax pertama kali diluncurkan pada tahun 1999 sebagai pengganti Premix
98 karena unsur MTBE yang berbahaya
bagi lingkungan. Pertamax memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan
Premium, yakni direkomondasikan untuk kendaraan yang diproduksi setelah tahun
1990, terutama yang telah menggunakan teknologi setara dengan Electronic Fuel Injection (EFI) dan catalyc converters (pengubah
katalitik); ditujukan untuk kendaraan yang menggunakan bahan bakar
beroktan tinggi dan tanpa timbal. Penambahan ethanol menyebabkan tingginya
nilai oktan pertamax, yaitu 92.
Pertamax Plus mempunyai nilai oktan 95; toluene sebagai peningkat oktannya dan
tanpa menggunakan timbal sedikitpun. Karenya, menghasilkan NOx dan COx dalam jumlah yang sangat sedikit dibanding Premium dan
Pertamax. Pertamax Plus cocok untuk kendaraan yang memiliki rasio kompresi
minimal 10,5.BBM
ini cocok untuk kendaraan yang berteknologi tinggi dan
ramah lingkungan; menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI),
Variable Valve Timing Intelligent (VVTI), (VTI), Turbochargers dan catalytic
converters. Termasuk jenis manakah kendaraan Anda? BBM manakah yang cocok ? Selamat
memilih BBM. J
A.
Kualitas Bensin
1. Bensin
(petrol
atau gasolin) adalah
fraksi minyak bumi yang paling banyak dipakai. Mutu bahan bakar bensin
dikaitkan dengan jumlah ketukan (knocking)
yang ditimbulkannya dan dinyatakan dengan nilai
oktan. Semakin sedikit ketukan, semakin
baik mutu bensin dan semakin tinggi
nilai oktannya.
2. Ketukan
adalah suatu perilaku yang kurang baik dari bahan bakar, yaitu pembakaran
terjadi terlalu dini sebelum piston berada pada posisi yang tepat.
3. Untuk
menentukan nilai oktan, ditetapkan dua jenis senyawa pemancing yaitu
‘isooktana’ [2,2,4-trimetil-pentana] dan n-heptana. Isooktan menghasilkan
ketukan paling banyak macam senyawa yang terdapat dalam bensin. Isooktana
menghasilkan ketukan paling sedikit, dan diberi nilai oktan 100; sedangkan n-heptana
menghasilkan ketukan paling banyak, dan diberi nilai oktan 0 (nol). Contoh :
bensin mempunyai bilangan oktan 70, artinya bensin tersebut mengandung 70%
volume isooktan dan 30 % volume n heptana.
4. Salah
satu zat anti ketukan yang hingga kini masih digunakan di negara kita adalah
Tetra Ethyl Lead (TEL, lead=timbal atau timah hitam) yang rumus kimianya
Pb(C2H5)4. Penambahan 2-3 ml zat ini ke
dalam 1 galon bensin dapat menaikkan nilai oktan sebesar 15 poin.
5. Upaya
untuk meningkatkan nilai oktan :
1) Memilih
minyak bumi yang mengandung senyawa aromatik tinggi
2) Meningkatkan
kandungan aromatik dan alkana bercabang serta alkena melalui proses reforming
3) Penambahan
zat aditif diantaranya :
¶ TEL
[menghasilkan nilai oktan mencapai 80-85]
¶ MTBE
[Metil Tersier Butil Eter_menghasilkan nilai oktan mencapai 92].
¶ Methanol,
etanol, viscon, tersier butyl alcohol
¶ Dibromoetana
[C2H4Br2] ditambahkan untuk mengikat timbale
sisa pembakaran yang mengendap di bensin. Namun, penambahan senyawa ini tidak
mengurangi zat pencemar timbal.
0 Response to "Bensin dan Pemanfaatannya"
Post a Comment