Apa itu USG?
![]() |
Apa itu USG?
|
USG merupakan singkatan dari Ultra Sound Graph, merupakan
teknologi yang berhubungan dengan sistem reproduksi manusia. Dalam hal ini USG
memiliki beberapa manfaat yang akan dibahas secara singkat pada artikel ini. Secara
sederhana USG merupakan alat yang digunakan untuk memantau perkembangan janin
pada ibu hamil. Dengan menggunakan USG, maka kita dapat mengetahui apakah janin
yang berada dalam kandungan ibu dalam keadaan baik atau justru sebaliknya. Ibu
dapat melihat gerakan bayi, mengetahui ukuran lingkar kepala bayi, serta
mengetahui hari perkiraan lahir sang buah hati. Itu merupakan sedikit dari
banyak manfaat dari USG. Berikut pembahasan tentang teknologi USG.
1. Cara
pemindaian USG
Mesin USG menggunakan gelombang suara
berfrekuensi sangat tinggi untuk membuat gambar di layar komputer. Gelombang
tersebut dipancarkan dengan sebuah perangkat yang disebut transduser yang
ditempelkan di perut dan digeser-geser untuk “menyoroti” isi rahim
(seperti sebuah lampu senter, tapi yang disorotkan adalah gelombang suara bukan
gelombang cahaya). Pantulan kembali gelombang ke transduser lalu diproyeksikan
menjadi gambar bergerak di layar.
Gelombang USG tidak dapat melalui udara
sehingga diperlukan gel untuk memastikan kontak yang baik antara kulit
ibu dan transduser.
Untuk pemindaian awal kehamilan, gambar
bayi Anda akan lebih jelas jika kandung kemih tidak sepenuhnya kosong.
Sebaiknya tidak buang air kecil selama sekitar satu jam sebelum kunjungan.
2. Manfaat USG
Kehamilan
USG kehamilan antara lain bermanfaat sebagai berikut:
1) Diagnosis
dan konfirmasi awal kehamilan.
USG sangat diperlukan untuk diagnosis awal kehamilan ektopik
(kehamilan di luar rahim) dan kehamilan molar/anggur (kehamilan yang disertai
tumor).
2) Melihat
posisi dan kondisi plasenta.
Plasenta yang menghalangi jalan lahir (plasenta previa)
dapat menyulitkan proses kelahiran bayi.
3) Memeriksa
denyut jantung janin.
Denyut jantung janin bisa dilihat dan dideteksi pada umur
kehamilan 6 minggu dan menjadi jelas pada 7 minggu.
4) Mengetahui
bila Anda memiliki lebih dari satu bayi (kembar).
5) Menghitung
usia kehamilan dan berat janin.
6) Mendiagnosis
kelainan janin.
Banyak kelainan struktural janin seperti malformasi janin
(anensefali, spina bifida, dll), kelainan jantung, dan hidrosefalus dapat
didiagnosis dengan USG yang biasanya dilakukan sebelum 20 minggu. Sejumlah
kecil masalah dapat diobati sebelum bayi lahir..
7) Memeriksa
jumlah cairan ketuban.
Jumlah cairan ketuban terlalu banyak atau terlalu sedikit
dapat dengan jelas digambarkan oleh USG. Kedua kondisi ini dapat berdampak
merugikan pada janin:
• Polihidramnion
(kelebihan cairan ketuban) dapat mengakibatkan sesak nafas berat pada ibu dan
persalinan prematur. Faktor risiko termasuk diabetes ibu yang tidak terkontrol,
kehamilan kembar, isoimunisasi, dan malformasi janin.
• Oligohidramnion
(kekurangan cairan ketuban) dapat menyebabkan kematian janin. Kondisi ini
sering terkait dengan kelainan bawaan pada saluran kemih, hambatan pertumbuhan
janin dan berat janin kurang.
8) Mengetahui
jenis kelamin bayi.
USG hanya mengidentifikasi jenis kelamin dengan benar pada
46 persen janin berusia 12 minggu dan 80 persen pada janin berusia 13 minggu.
Di usia 13 minggu, bayi masih dapat meringkuk dan melakukan akrobatik sehingga
mendapatkan sudut yang tepat bisa sangat sulit.
Perlu diketahui, akurasi/ketepatan pemeriksaan USG tidak
100%, melainkan 80%. Artinya, kemungkinan ada kelainan bawaan/kecacatan pada
janin yang tidak terdeteksi atau interpretasi kelamin janin yang tidak tepat.
Tak semua dokter ahli kandungan dapat dengan baik mengoperasikan alat USG.
Sebenarnya untuk pengoperasian alat ini diperlukan sertifikat tersendiri.
Posisi bayi seperti tengkurap atau meringkuk juga
menyulitkan daya jangkau/daya tembus alat USG. Meski dengan menggunakan USG 3
atau 4 Dimensi sekalipun, tetap ada keterbatasan. Kondisi hamil kembar juga
menyulitkan alat USG melihat masing-masing keadaan bayi secara detail. sumber :
tangan-usil(dot)blogspot[dot]com []
0 Response to "Apa itu USG? "
Post a Comment