Teori Dasar Korosi dalam Kimia
Korosi
diartikan sebagai peristiwa pengkaratan, apabila kita menyebutkan kata karat
maka hampir semua orang akan tahu dan pernah meiihat apa yang dimaksud dengan
karat tersebut.Pengkaratan dikenal sebagai suatu peristiwa kerusakan permukaan
pada barang-barang yang terbuat dari logam yang berlangsung dengan sendirinya
akibat adanya interaksi/kontak antara barang tersebut dengan lingkungan dimana
barang tersebut berada.Peristiwa ini sangat tidak dikehendaki karena dapat
merusak baik fungsi maupun penampilan/nampak rupa dari barang-barang yang
mengalami peristiwa ini.
Pengertian
yang lebih luas korosi bukan hanya menyangkut masalah karat saja, akan tetapi
diartikan sebagai peristiwa rusaknya bahan-bahan/konstruksi logam akibat
pengaruh lingkungan. Sering terjadi pada kondisi lingkungan tertentu konstruksi
logam mengalami kerusakan yang sangat parah meskipun karat sedikitpun tidak
terbentuk.
Peristiwa
ini dapat terjadi pada semua konstruksi logam atau konstruksi yang menggunakan
logam, baik itu berupa gedung, jembatan, tiang pancang, peralatan pabrik,
sistem perpipaan, mesinmesin,komponen berbagai macam kendaraan bermotor, kapal
laut,pesawat terbang, perlengkapan rumah tangga dan lain sebagainya.Adapun
produk korosi dapat terjadi dalam berbagai bentuk mulai dari bentuk yang
sederhana, terlihat oleh metal telanjang (seperti terbentuknya karat pada
permukaan, sampai kepada bentukbentuk yang rumit yang hanya dapat dideteksi
oleh peralatan yang sangat sensitif.Meskipun proses korosi adalah proses
alamiah yang berlangsung dengan sendirinya dan karena tidak bisa dicegah secara
mutlak, akan tetapi tindakan pencegahan dan penanggulangannya tetap diperlukan.
Pada
dasarnya prinsip pencegahan dan penanggulangan korosi sangat sederhana. Kita
dapat memilih salah satu atau kombinasi dari metode-metode yang ada seperti
metode perlindungan katodik, inhibisi, pelapisan dengan logam dan pelapisan
dengan cat.Pemilihan metode mana yang akan dipakai tentu saja bergantung pada beberapa
faktor yang harus dipertimbangkan.
Teori
dasar korosi
Ditinjau
dari segi termodinamika, proses korosi adalah proses yang sangat bersifat
alamiah. Pada dasarnya semua logam tidak stabil. Logam murni cenderung bereaksi
dengan lingkungan dimana ia berada dan membentuk senyawa oksida atau karbonat
yang lebih stabil. Pada reaksi diatas terjadi perpindahan elektron dan reaksi
semacam ini disebut reaksi elektrokimia. Kecenderungan logam untuk melepaskan
elektron berbeda-beda, semakin besar kecenderungan tersebut semakin reaktif
logam yang bersangkutan. Sebagai contoh perbedaan reaktivitas logam terlihat
pada tabel dibawah ini :
Na
ternyata sangat reaktif, sedangkan Pt sebaliknya.Reaksi dimana Na melepaskan
elektronnya adalah reaksi korosi dan karenanya Na adalah logam yang sangat
mudah terkorosi.Sebaliknya Pt digolongkan sebagai logam mulia karena
reaktivitasnya yang sangat rendah.
Posting Komentar untuk "Teori Dasar Korosi dalam Kimia"