Reaksi endoterm dan reaksi eksoterm
Pada pembahasan sebelumnya Anda telah membaca tentang materi termokimia yang lain, yaitu tentang hukum kekekalan energi, entalpi dan perubahan entalpi, serta tentang persamaan termokimia. pada pembahasan kali ini akan dibahas tentang reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
Berikut pembahasannya
Reaksi Endoterm dan reaksi eksoterm
v Perubahan materi secara kimia atau fisika pasti disertai
perubahan energi. Bentuk perubahan energi ditandai dengan adanya pertukaran
kalor dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya.
v Sistem adalah sesuatu yang diamati (diukur). Sedangkan
lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar sistem. Perpindahan kalor pada
tekanan tetap disebut perubahan entalpi (∆H).Contoh :
Reaksi
antara serbuk kapur (CaO) dengan air : batu kapur dimasukkan dalam air pada
sebuah tabung reaksi. Sistem = batu kapur & air. Lingkungan = tabung reaksi
& keadaan di luar tabung reaksi.
Berdasarkan
perubahan entalpinya, reaksi kimia dibagi menjadi 2 jenis, yaitu reaksiu
eksoterm dan reaksi endoterm.
Reaksi
Eksoterm = reaksi yang melepaskan kalor (panas), ∆H bertanda negatif
|
1.
Reaksi antara serbuk kapur (CaO) dengan Air
CaO
(s) +
H2O (l) à Ca(OH)2
(aq)
Batu
kapur yang dimasukkan dalam air, akan menjadi panas, bahkan bisa sampai
mendidih tergantung banyaknya CaO yang direaksikan dengan air
2.
Reaksi antara serbuk besi dengan serbuk belerang
Fe
(s) +
S (s) à FeS (s)
Serbuk
besi dan belerang dengan perbandingan tertentu dicampurkan dalam sebuah tabung
reaksi. Campuran tersebut harus dipanaskan hingga campuran mulai berpijar.
Setelah itu campuran tidak perlu dipanaskan lagi dan akan berpijar terus hingga
bereaksi mencapai kondisi berlangsungnya reaksi karena reaksi itu tergolong
reaksi yang hanya dapat berlangsung pada suhu tinggi.
Reaksi Endoterm = reaksi yang
memerlukan/menyerap kalor (panas), ∆H bertanda positif
|
1.
Reaksi antara kristal barium hidroksida oktahidrat dengan
kristal amonium klorida
Ba(OH)2.8H2O
(s) + 2 NH4Cl (s) à BaCl.2H2O (s) + 2 NH3 (g) + 8 H2O (l)
Reaksi
akan berlangsung dengan ditandai oleh penurunan suhu campuran dan pembentukan
gas amonia yang berbau rangsang
2.
Reaksi penguraian Tembaga (II) Karbonat
CuCO3 (s) à CuO (s) + CO2
(g)
Tembaga
(II) karbonat yang bewarna biru kehijauan memuai pada pemanasan membentuk tembaga
(II) oksida yang berwarna hitam dan gas CO2. Reaksi ini dapat
berlangsung selama dipanaskan, jika pemanasan dihentikan maka reksi juga akan
berhenti
No.
|
Reaksi eksoterm
|
Reaksi endoterm
|
1
|
Sistem melepas kalor ke lingkungan
|
Sistem menyerap kalor dari
lingkungan
|
2
|
Sistem menjadi dingin
|
Sistem menjadi panas
|
3
|
Lingkungan jadi panas
|
Lingkungan jadi dingin
|
4
|
∆H bernilai negatif (-)
|
∆H bernilai positif (+)
|
5
|
∆H akhir < ∆H awal, dan ∆H < 0
|
∆H akhir > ∆H awal, dan ∆H > 0
|
0 Response to "Reaksi endoterm dan reaksi eksoterm"
Post a Comment