Materi Ekosistem: Komponen Ekosistem
|
Chemistricks.com - Materi Ekosistem: Komponen Ekosistem
Apa yang bisa Anda
amati dari gambar di samping? Sebuah pemandangan alam yang sangat indah, bukan?
Semua itu adalah karya cipta Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan menciptakan tumbuhan,
hewan, manusia, dan benda-benda tidak hidup lainnya seperti air, batu dan
tanah. Semua ciptaan-Nya tersebut menempati suatu tempat dan saling membutuhkan
satu sama lainnya. Inilah yang disebut dengan ekosistem. Apa sajakah komponen
ekosistem? Bagaimanakah interaksi antar-komponen ekosistem?
Dari gambar di depan dapat
diketahui bahwa tidak ada makhluk hidup di bumi yang bisa hidup sendiri, terpisah, terasing dari
makhluk hidup lain, termasuk manusia. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan.
Untuk hidup, mereka perlu makan dan tempat hidup yang nyaman. Dengan demikian,
terjadi saling ketergantugan antarmakhluk hidup dan juga antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Hubungan saling
mempengaruhi [hubungan timbal balik] yang terjadi antarmakhluk hidup dengan
lingkungannya inilah yang disebut dengan ekosistem. Sedangkan ilmu
yang mempelajari ekosistem disebut ekologi.
A.
Komponen Ekosistem
Komponen penyusun
ekosistem terdiri atas dua macam, yaitu komponen biotik dan abiotik. Komponen
biotik adalah komponen yang terdiri atas makhluk hidup, sedangkan komponen
abiotik adalah komponen yang terdiri atas benda mati. Seluruh komponen biotik
dalam suatu ekosistem membentuk komunitas. Dengan demikian, ekosistem dapat
diartikan sebagai kesatuan antara komunitas dengan lingkungan abiotiknya.
1.
Komponen Biotik
Berdasarkan caranya
memperoleh makanan di dalam ekosistem, organisme anggota komponen biotik dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a.
Produsen, yang berarti
penghasil. Produsen merupakan organisme yang mampu menghasilkan zat makanan
sendiri (autotrof) melalui fotosintesis. Yang termasuk dalam kelompok ini
adalah tumbuhan hijau atau tumbuhan yang
mempunyai klorofil. Produsen ini kemudian dimanfaatkan oleh
organisme-organisme yang tidak bisa menghasilkan makanan (heterotrof) yang
berperan sebagai konsumen.
b. Konsumen, yang berarti pemakai,
yaitu organisme yang tidak dapat menghasilkan zat makanan sendiri tetapi
menggunakan zat makanan yang dibuat oleh organisme lain. Organisme yang secara
langsung mengambil zat makanan dari tumbuhan hijau adalah herbivora. Oleh karena
itu, herbivora sering disebut
konsumen tingkat pertama. Karnivora
yang mendapatkann makanan dengan memangsa herbivora disebut konsumen tingkat
kedua. Karnivora yang memangsa konsumen tingkat kedua disebut konsumen tingkat
ketiga dan seterusnya. Proses makan dan dimakan di dalam ekosistem akan
membentuk rantai makanan. Perhatikan contoh sebuah rantai makanan ini: daun
berwarna hijau (Produsen) –> ulat (Konsumen I) –> ayam (Konsumen II)
–> musang (Konsumen III) –> macan (Konsumen IV/Puncak).
Dalam ekosistem, banyak proses rantai makanan yang terjadi sehingga membentuk jaring-jaring makanan (food web) yang merupakan kumpulan dari beberapa rantai makanan.
Dalam ekosistem, banyak proses rantai makanan yang terjadi sehingga membentuk jaring-jaring makanan (food web) yang merupakan kumpulan dari beberapa rantai makanan.
c.
Dekomposer atau pengurai.
Dekomposer adalah jasad renik yang berperan menguraikan/merombak
bahan organik yang berasal dari organisme
yang telah mati ataupun hasil
pembuangan sisa pencernaan.
Dengan adanya organisme pengurai, organisme akan terurai dan meresap ke dalam
tanah menjadi unsur hara yang kemudian diserap oleh tumbuhan (produsen). Selain
itu aktivitas pengurai juga akan menghasilkan gas karbon dioksida yang akan
dipakai dalam proses fotositesis. Contoh: jamur dan bakteri pengurai.
d. Detritivor : Organisme pemakan sisa organisme [bangkai]. Contoh :
cacing tanah, lipan, semut, rayap, belatung, siput, kelabang, ulat.
2.
Komponen
Abiotik
Komponen abiotik merupakan komponen tak hidup dalam suatu ekosistem. Komponen abiotik sangat menentukan jenis makhluk hidup yang menghuni suatu lingkungan. Komponen abiotik banyak ragamnya, antara lain: iklim, topografi, tanah, air, udara, suhu, cahaya matahari dan lain-lain.
Komponen abiotik merupakan komponen tak hidup dalam suatu ekosistem. Komponen abiotik sangat menentukan jenis makhluk hidup yang menghuni suatu lingkungan. Komponen abiotik banyak ragamnya, antara lain: iklim, topografi, tanah, air, udara, suhu, cahaya matahari dan lain-lain.
a.
Iklim
Merupakan hasil
interaksi antara berbagai komponen abiotik, seperti kelembapan udara, suhu,
cahaya, curah hujan, dan lain-lain. Iklim berhubungan dengan kesuburan tanah
dan komunitas tumbuhan.
b. Topografi
Merupakan perbedaan
letak di bumi dipandang dari ketinggian tempat dari permukaan laut dan
dipandang letaknya dari garis bujur dan garis lintang. Perbedaan letak ini akan
menentukan perbedaan pencahayaan, suhu, kelembapan, dan tekanan udara.
c.
Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
d. Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.
e.
Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.
¶
Keadaan air dipengaruhi oleh factor-faktor
sebagai berikut :
1) Salinitas air/kadar garam : jumlah berat
garam [dalam gram] yang terkandung dalam tiap liter air.
2) Curah hujan
3) Penguapan
4) Ombak
5) Arus air
f.
Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.
g. Angin
Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.
Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.
h. Garis lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.
i.
Udara
Keadaan udara dipengaruhi oleh factor-faktor :
1) Cahaya
matahari, 2) Kelembapan, 3) Suhu udara [temperatur], 4)Angin
0 comment:
Post a Comment